Selasa, 19 Juni 2012

Thankfulness

,
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah.
QS.Al Baqarah : 172

rasa syukur,mungkin bagaikan butiran pasir yang disebar dalam samudra yang luas saat ini,
kadang kali,kalam ini amat sulit untuk sekedar berterima kasih atas nikmat Allah,
manusia kini lebih sering melihat ke atas, berjalan dengan begitu congkak tanpa memperhatikan sekelilingnya,
tidakkah mereka menangkap tatapan sendu orang yang tak beruntung?
tidakkah mereka mendengar tangis kelaparan serta rengek lelah dari mereka?
saudariku,,,lihatlah mereka,tengoklah mereka barang sejenak,MEREKA ITU SAUDARA KITA!!!
ketika kita akan beranjak tidur di atas kasur yang empuk,pernahkah kita berfikir bahwa banyak dari mereka yang tidur di emperan toko beralaskan spanduk iklan?
ketika kita tidur dengan enaknya dibawah balutan selimut hangat, mereka menggigil berjuang melawan udara dingin yang menyayat tubuh,
ketika dipagi hari kita bertanya dengan antusias "hari ini makan apa ya?" maka mereka akan berkata "Makan apa hari ini?"

tidak ada sesuap nasi yang mereka santap setiap paginya, tidak ada bahkan hanya untuk sekedar membayangkan,
sementara kita? begitu mudahnya kita membuang makanan atau mencela makanan yang kita tidak sukai,
bersyukurlah saudaraku, bersyukurlah,kalian lebih baik dari mereka

sakit rasanya hati ini ketika mendengarkan cerita hidup seorang bapak pemulung dari Pandakan,
"Saya di Malang sudah lama mbak kerja jadi pemulung, Ya mau gimana lagi mbak,keluarga dirumah butuh makan, Saya itu kalau pulang 2minggu sekali untuk sekedar menjenguk anak saya, Saya ndak tahu lagi mbak,saya......".
dengan tersedu sang bapak menghentikan cerita pilunya,
Ya Allah,,,hamba bersyukur,engkau masih memberi kedua orang tua yang masih sanggup mencukupi kebutuhan hamba,
Cerita pilu ini tak hanya menhampiri bapak Pemulung, bahkan seorang IBU!! Kalian tahu saudaraku,IBU adalah orang yang amat berjasa sekali bagi kita,tak kuat hamba ini ya Allah melihat penderitaan seorang IBU yang ditinggalkan oleh sang anak dan Beliau kini menjadi seorang GELANDANGAN!!!
sang anak yg jauh disana, tak pernahkah kau berfikir untuk membalas jasa dan kasih IBUmu?
tak malukah engkau pada TUHANmu?
ya Allah,,,disini seorang ibu yang bertahun tahun menantikan kehadiran sang anak, disini seorang ibu yang mengharapkan uluran tangan lebut dari sang anak,
disini seorang ibu yang merindukan panggilan lembut walau sepatah kata "IBU,AKU SAYANG PADAMU"

ada lagi seorang ibu yang berangkat jauh dari banyuwangi,
demi sekeping dua keping recehan dia memberanikan berangkat sendiri menuju kota besar Malang.
dengan kondisi kakinya yang cacat karena kecelakaan tabrak lari,ibu tak bisa banyak bergerak,
"yah inilah nak keseharian ibuk,kalao ada yang ngasih ya Alhamdulillah,kalo ndak ya,,,,,gimana lagi nak,semua sudah ada rejekinya masing2, dan ibuk kebagian yang segini"
"lha pinten buk angsale sedinten?"(sehari dapat hasil berapa bu)
"ya Alhamdulillah nak, dapet seribu,seribu ma ratus,dua ribu ngaten nak"
MasyaAllah,,,bahkan dengan penghasilan seribu duaribu saja beliau mengucap Alhamdulillah rasa syukur yang tak terkira,bahkan dengan uang itu,ibu masih menggunakanannya untuk mandi,mensucikan diri!!!
Ya Allah,,,,seribu duaribu itu kini mungkin dianggap sebagai uang yang kecil dan tak berarti apa-apa,tapi uang ini memiliki nilai yang luar biasa di tangan berkerut sang ibu,,
Ampuni hambaMU ya ALLAH,,,,

seorang gadis mungil berdiri menyandar, matanya yang indah,keruh tertutup tangis dan rintih,
"adik kenapa?"
"hhhkk...hhhk..."
tak sepatah katapun dia ucapkan,gadis penyanyi jalanan yang menawan namun juga mengenaskan.
"adik pinter nyanyi ya?,nyanyi donk satu lagu buat mbak^^"
"nyanyi apa mbak?"
"lagu-lagu islami bisa ndak?lagu religius,lagunga ungu 'surgamu',atau lagunya 'sulis'?"
"itu lagu apa mbak?"
Astagfrullah,,,,hati ini benar2 menangis,ingin rasanya menampik kenyataan ini,
bahkan dia tak mengenal satupun lagu Islami, gadis kecil aku mengkhawatirkanmu,
Ya Allah,,jagalah dia yang kini sendiri,jagalah dia dari keburukan, ketuklah pintu hati orag tua yang membuangnya,

Hidup ini memang tak akan selamanya indah,Awan tak akan selamanya cerah,mentari tak akan selamanya terang,
bulan tak akan selamanya benderang,
disaat di sana sini banyak anak yang malas bersekolah, malas untuk mendapatkan bertumpuk tumpuk tugas dari guru, malas untuk mengerkajan skripsi,malas untuk belajar giat demi SNMPTN
tengoklah disini saudaraku,
disini dia menunggu dalam sepi, menunggu datangnya rizky yang bisa membawanya menduduki bangku persekolahan
"saya pengen,,,,banget mbak bisa sekolah,saya pengen mbak belajar,terus jadi orang sukses,bisa bangun rumah, saya ndak mau mbak hidup di jalanan terus,"
masyaALlah,,,begitu besar keinginannya untuk menuntut ilmu,begitu inginnya dia mengerjakan tugas2 seperti kalian,begitu inginnya dia mengerjakan skripsi dan mendapat gelar sarjana seperti kalian, Tapi itu hanya angan!!!
saudaraku,,,masihkah kalian berkubang dalam keterpurukan pendidikan kalian,tidakkah kalian iri pada saudari kalian yang bahkan tek memiliki secarik kertaspun untuk menulis???

saudaraku,,,jangan hanya mendongakkan kepalamu,tundukkanlah kepalamu dan lihatlah mereka yang ada di bawah,
mereka masih menunggu kasihmu,kalau bukan kita siapa lagi,
buktikanlah kalau kalian hamba Allah yang masih peduli dengan berkembangnya senyum bahagia mereka
ketika kau hanya melihat ke atas,hal itu hanya akan kau senantiasa mengeluh dan merasa kurang dengan apa yang kau miliki saat ini,
sebaliknya dengan melihat kebawah,hal itu akan membuat kita senantiasa bersyukur dengan apa yang kita miliki,
melihatkah ke atas jikalau kau ingin memotivasi dirimu untuk lebuh baik, dan tengoklah ke bawah untuk senantiasa bersyukur atas nikmat Allah,dan Allah tak pernah ingkar akan janjiNya, maka berlipatlah amalmu dengan rasa syukurmua,

Rasa syukur, hal kecil namun amat penting,
hal kecil yang senantiasa dilupakan manusia kini.
the big thing comes from the small thing.

Sumber : Zahra Qolbi Notes

Senin, 11 Juni 2012

as-aluka billaah… will you marry me?

,
dakwatuna.com - Tahukah Anda, mana laki-laki yang benar-benar mencintai karena Allah dan hanya iseng semata. Coba cermati dari beberapa sudut deh… pernahkah mereka meremehkan Anda (berkata yang tidak senonoh)? Pernahkah mereka menertawakan candaan yang membahas tentang pelecehan wanita? Pernahkah mereka memaksa melakukan hal yang memang belum pantas untuk dilakukan? Dengan alasan ‘aku sayang kamu’.
Yuukk… kita cermati bareng-bareng apa bener nih orang (laki-laki) serius sama kita or just kidding, just happy, just hujan heee…
Nyatanya di lapangan (dunia nyata maksudnya) banyak laki-laki yang bilang sayang dan sudah mendapatkan sesuatu dari kita, pada akhirnya bilang ‘kayanya kita udah gak cocok’ beeeeewwwwhhhh gubrrraaakkkk deh kita, kemakan cocok terus gak cocok. Na’uuzhubillah.
Koreksi lagi yuukk… apa kita yang salah? Atau mereka yang salah? Hmmmm…. gak usah cari yang salah deh yang penting kamu inget, kamu tuh lagi di incer (awasi) sama Tuhan. Coba kalau kita pake konsep ihsan bila mau melakukan apapun, masih inget konsepnya? Mari kita mengingat bersama-sama, IHSAN:” Mengabdilah kamu kepada Allah seakan-akan kamu melihat Dia. Jika kamu tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu” nah ingatannya dah kembali pulihkan? Kalau nanti di antara kita ada yang lupa, yuk kita ingetin sama-sama, hitung-hitung berdakwah kecil-kecilan.
Nah bagaimana ya kalau ada yang ngajak nikah tapi tuh orang (laki-laki) sambil cengengesan (senyum-senyum malu) gimana ya?
Coba kita pereteli dulu deh. Pernahkah dia menyentuh kita? Pernahkah dia mengajak berbuat maksiat? Pernahkah dia mencoba merayumu? Pernahkah? Pernahkah? (tanya sendiri)
Laki-laki kaya gini masih diragukan ya?
Atau pernahkah ada yang meminang Anda dengan kalimat ‘as-aluka billaah… will you marry me?’ (aku meminta/bertanya kepadamu dengan nama Allah, maukah kau menikah denganku?) Wuiiiihhh pake nama Allah… apa masih harus diragukan?
Kehati-hatian itu perlu karena menikah adalah hal yang bukan main-main, ini adalah sunnah NabiyaAllah dan bisa menjadi wajib bagi kita (coba liat hukum menikah). Untuk yang bilang mengikut sertakan kalimat Allah, sebaiknya ditelaah kembali. Syar’ikah dia mengkhitbah kita? Meminta kita langsung kepada kita atau langsung menemui keluarga kita? Selalu ghadul bashar (menjaga pandangan) atau tidak ketika melihat kita?
Wah pokoknya banyak deh yang harus diperinci… tapi ingatlah keputusan yang terbaik harus tetap diserahkan kepada Allah dengan jalan shalat istikharah (shalat meminta petunjuk). Keep mendakwahi diri. ^_^
 

AE65 Copyright © 2011 | Template design by O Pregador penyesuaian by ae65 disain| Powered by Blogger

Selamat datang di Blog Kang Ismet. Ini hanya contoh dialog box sederhana dengan jQuery. Untuk membuatnya, silahkan fahami sedikit demi sedikit, jangan terburu-buru.
OK